Beranda | Artikel
Muslim Wajib Beriman pada Isa (2)
Minggu, 27 Desember 2015

Ada beberapa hal lagi yang wajib diimani oleh seorang muslim pada Nabi Isa. Di antaranya, Isa diciptakan tanpa bapak.

 

Kelima:

Allah menunjukkan akan benarnya Isa ‘alaihis salam lewat beberapa bukti. Allah Ta’ala berfirman,

إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلى وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنْ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي وَتُبْرِئُ الأَكْمَهَ وَالأَبْرَصَ بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتَى بِإِذْنِي وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنْكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ.

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak ia dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit kulit dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata.” (QS. Al-Maidah: 110)

 

Keenam:

Nabi Isa ‘alaihis salam diciptakan tanpa ayah, Nabi Adam ‘alaihis salam diciptakan tanpa ayah dan tanpa ibu. Seharusnya Nabi Isa ‘alaihis salam diperlakukan seperti Nabi Adam, yaitu sama-sama manusia, bukan diistimewakan sebagai Tuhan atau anak Tuhan. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” (QS. Ali Imran: 59)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang ayat di atas, Nabi Isa ‘alaihis salam diciptakan dengan kehendak Allah tanpa bapak. Sebagaimana Nabi Adam ‘alaihis salam diciptakan tanpa bapak dan tanpa ibu. Bahkan Nabi Adam ‘alaihis salam diciptakan dari tanah. Jika Allah saja mampu menciptakan Nabi Adam seperti itu, maka tentu mudah bagi Allah menjadiakan Nabi Isa ‘alaihis salam tanpa bapak. Kalau Nabi Isa ‘alaihis salam dianggap sebagai anak Tuhan karena ia adalah makhluk yang dilahirkan tanpa bapak, maka seharusnya Nabi Adam lebih pantas diperlakukan semisal itu pula. Namun kita sepakati meyakini seperti itu adalah suatu kekeliruan. Pengakuan pada Nabi Isa ‘alaihis salam seperti itu lebih jelas batil dan kerusakannya. Akan tetapi Allah ingin menampakkan kemampuannya pada makhluk-Nya ketika Allah menciptakan Adam tanpa laki-laki dan perempuan. Lalu menciptakan Hawa lewat laki-laki tanpa perempuan. Sedangkan Isa dijadikan dari perempuan tanpa laki-laki. Sedangkan manusia lainnya diciptakan dari laki-laki dan perempuan. Oleh karenanya, Allah nyatakan pada surat Maryam,

قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آَيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا

Jibril berkata: “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (QS. Maryam: 21). Demikian keterangan dari Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya.

Dalam Al-Mukhtashor fi At-Tafsir (hlm. 57) dinyatakan, Nabi Isa diciptakan begitu istimewa sama seperti Nabi Adam yang diciptakan dari tanah, tanpa bapak dan tanpa ibu. Adam diciptakan dengan kalimat ‘kun’ (jadilah), maka jadilah manusia sebagaimana yang Allah inginkan. Sungguh aneh jika Isa diangkat sebagai Tuhan karena ia diciptakan tanpa bapak, sedangkan Adam dianggap seperti manusia saja padahal Adam lebih dahsyat lagi diciptakan tanpa bapak dan tanpa ibu.

 

Ketujuh:

Mudah bagi Allah menciptakan Isa tanpa bapak. Allah katakan ‘kun’, maka jadilah sesuai kehendak-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ (45) وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ (46) قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (47)

“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang shalih.” Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.” Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia.” (QS. Ali Imran: 45-47)

Masih bersambung insya Allah …

Nantikan bahasan selanjutnya. Moga semakin menguatkan iman kita pada Islam.

Selesai disusun di Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 15 Rabi’ul Awwal 1437 H

Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal

Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam


Artikel asli: https://rumaysho.com/12614-muslim-wajib-beriman-pada-isa-2.html